Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Teguh Puji Rahardjo |
Jakarta, Metrolima.com - Penyanderaan yang dilakukan oleh
Gerakan Separatis Papua Bersenjata berada di wilayah Skouwtiau, Papua Nugini
(PNG). Negosiasi antara oknum Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu dengan pihak
PNG Army terus dilakukan dan hari ini adalah batas terakhir pembebasan sandera.
"Hari ini batas terakhir dari
waktu 72 jam seperti negoisasi sebelumnya. Kalau sandera tidak dibebaskan, maka
akan dilakukan langkah-langkah represif. Pembebasan sandera dengan cara
pemaksaan untuk melepaskan warga," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih
Letkol Teguh Puji Rahardjo kepada detikcom, Senin (14/9/2015).
Meski demikian, ini tidak bisa
dilakukan oleh TNI karena berada di wilayah PNG. Namun mengenai operasi
pembebasan sandera ini, TNI terus berkoordinasi dengan angkatan bersenjata PNG
dan pemerintah setempat melalui Konsulat RI dan Atase Pertahanan (athan) di
Vanimo, Papua Nugini.
"Tapi ini yang melakukan PNG
Army karena TNI tidak boleh masuk (melakukan operasi) ke wilayah negara
lain," katanya.
Meski begitu, prajurit TNI terutama
dari Kodam Cenderawasih sejak peristiwa ini terjadi sudah berada di perbatasan.
Ini juga sebagai bentuk antisipasi jika kelompok OPM memutuskan kembali ke
wilayah Papua.
"Kita tetap standby di
perbatasan. Kita siap dengan segala perkembangan yang, hanya tinggal menunggu
perintah. Kita terus monitor apa yang dilakukan tentara PNG," tutur Teguh.
Sebelumnya Kapuspen TNI Mayjen
Endang Sodik mengatakan TNI berharap agar proses negosiasi oleh PNG Army
terhadap pihak penyandera dilakukan tidak dengan kekerasan. Pasalnya ada
kekhawatiran jika kekerasan dilakukan akan ada lagi korban jiwa dalam peristiwa
ini.
"Kami harap tentara PNG tidak
melakukan kekerasan agar korban tidak bertambah. Kita terus monitor dan
kita harap semua selamat," ujar Endang, Minggu (13/9).
Sebelum penculikan terjadi,
peristiwa berawal dari penembakan OPM terhadap 4 pekerja penebang kayu di
kampung Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, Rabu (9/9). Satu
orang tewas dalam insiden itu, namun satu orang berhasil kabur meski terluka.
Sayangnya OPM berhasil membawa 2 pekerja lainnya untuk disandera di wilayah
Papua Nugini. (Detik/Elz/Kha/Jat)