Rumah bersejarah di Rengasdengklok |
Rengasdengklok, Metrolima.com - Sebelum memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia, Presiden RI pertama, Soekarno atau akrab dipanggil Bung
Karno, sempat diculik oleh sejumlah pemuda.
Dalam masa penculikan itu, Bung
Karno menginap di sebuah rumah di tepi Sungai Citarum di wilayah
Rengasdengklok, Jawa Barat.
Rumah bersejarah itu sempat
dipindahkan dari lokasi semula yakni dari lokasi berdirinya Monumen Kebulatan
Tekad ke sebuah tempat yang berjarak 100 meter dari tugu peringatan cikal bakal
prolamasi kemerdekaan RI.
Pemindahan ini dilakukan karena
lokasi aslinya dulu terdampa luapan lumpur ketika terjadi erosi di Sungai
Citarum pada tahun 1957. Pemindahan itu, dilakukan atas perintah Soekarno.
Karena itu pulalah di lokasi aslinya dulu, kemudian dibangun Monumen Kebulatan
Tekad.
Rumah berdinding kayu itu milik
Djiaw Kie Siong, warga keturunan Cina. Dulu, rumah tersebut berada tepat di
bibir Sungai Citarum. Saat ini, rumah berada di belakang Tugu
Rengasdengklok, masih berdekatan dengan aliran Sungai Citarum.
Setelah puluhan tahun cerita
pemindahan rumah dan penculikan Bung Karno itu berlalu, berbagai kisah aneh
mulai berumunculan di rumah yang pernah diinapi Bung Karno dan beberapa pejuang
itu.
Konon, salah satu kamar di rumah
sederhana itu, hingga saat ini selalu menebarkan aroma wewangian khas. Kamar
itu, diyakini adalah kamar yang dipakai Bung Karno untuk beristirahat saat
diculik mahasiswa sehari sebelum hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Pengurus rumah itu, Iin mengatakan,
aroma wangi akan semakin terasa tercium terutama di malam setiap tanggal 16
Agustus.
"Di kamar bekas Bung Karno
kadang tercium bau wangi. Di samping itu saya juga sering bermimpi
bertemu dengan Bung Karno,"ujar Iin baru-baru
ini.
Sosok mirip Bung Karno muncul
Iin adalah cucu Djiaw Kie Siong yang
sehari-hari menunggui rumah itu. Menurut Iin, selain aroma wangi, banyak
peristiwa tak akal lainnya yang sering dialami pengunjung terutama pengunjung
yang masih anak-anak.
Iin menceritakan, perna suatu ketika
seorang anak kecil saat waktu Magrib tiba berada di dalam rumah itu, dan secara
tak sengaja, si anak mengatakan melihat sosok pria masuk ke dalam kamar bekas
tempat istirahat Bung Karno.
Iin sempat terkejut dengan pengakuan
anak itu, karena saat itu tidak ada seorang pun berada di dalam rumah itu
terutama di dalam kamar.
Karena penasaran, Iin pun melihatkan
beberapa foto ke anak kecil itu, seperti foto kakeknya, Djiaw Kie Siong dan
juga foto anak-anak Kie Siong serta dan foto Bung Karno.
"Ketika ditunjukkan foto
anak-anak Djiaw Kie Siong , anak itu menggelengkan kepala. Kemudian ketika
ditunjukkan foto Bung Karno, spontan dia mengatakan, 'Nah ini dia
orangnya'," kata Iin.
Tak Tersentuh Banjir
Keanehan lainnya, rumah tersebut
tidak pernah kebanjiran sedikit pun bila air dari luapan Sungai Citarum
membanjiri wilayah itu. Padahal, rumah yang ada di kampung itu semua
kebanjiran.
"Kejadian itu tidak masuk akal
namun benar-benar terjadi," kata Iin.
Tak ada yang tahu, apa yang
menyebabkan rumah itu tak tersentuh air sedikit pun. Bagi para pelaku
kebatinan, rumah tersebut dinilai bukan sekedar memiliki nilai historis yang
tinggi tetapi juga memiliki karomah yang cukup hebat. Malah, di antara mereka
sering melakukan renungan di dalam rumah tersebut. (Viva/Bay/Dod/Ren/Jat)