Aryan Syafari, Lurah Tanjung Barat Pasar Minggu Jaksel |
Metrolima.com - Program PPSU yang disambut antusias warga Jakarta, bakal menjadi pilot project
provinsi lainnya. Pasalnya program ini banyak menyerap tenaga kerja dan dinilai dapat menangani persoalan lingkungan yang bersifat darurat.
Seperti terpantau di
KelurahanTanjung Barat, Jakarta Selatan, sebanyak 70 orang masuk kedalam program ini.
Lurah Tanjung Barat Aryan
Syafari kepada Metro Lima.com, Kamis (23/7/2015) mengatakan, pihaknya merekut 70 orang untuk
PPSU sesuai dengan jumlah penduduk dan luas wilayah.
“ Sebanyak 70 orang kami
rekrut untuk PPSU dan mereka merupakan warga Kel.Tanjung Barat,” kata
Aryan Syafari didampingi Kasie Sarana dan Prasarana Toha.
Untuk menilai kualitas kerja dan disiplin tenaga PPSU tersebut, kata
Aryan, pihaknya akan mengevaluasi mereka setiap bulan, sehingga program
ini akan berjalan maksimal.
“Terhitung 1 Agustus mereka mulai bekerja. Namun sejak bulan Juli ini sudah kami lakukan orientasi pekerjaan, sehingga nantinya mereka tahu apa saja yang harus dikerjakan,” terang LurahTanjung Barat.
Soal Zonasi, Aryan menilai tidak ada kendala karena PPSU hanya menangani sarana umum di tingkat lokal. “ PPSU hanya mengerjakan persoalan wilayah tingkat local saja,” tambah Aryan.
Gaji ke-13
Sementara ketika ditanya tentang gaji ke-13 tenaga PHL
Kel.Tanjung Barat yang diduga dipotong, LurahT anjung Barat membantah informasi tersebut.
Menurut Aryan, sejak Januari hingga Juni 2015, tenaga PHL
sudah dihapus dan digabung kedalam PPSU. “Kami tidak bias membayarkan gaji ke-13 untuk tenaga PHL yang bekerja di
Kantor Kelurahan karena mereka sudah masuk PPSU,” tegas Aryan.
“Sementara PPSU baru efektif bekerja pada 1 Agustus ini, mas. Jadi gaji ke-13 memang tidak ada untuk tahun ini.”
Namun berdasarkan informasi yang diterima
Metro Lima.com, sejumlah kelurahan tetap membayarkan gaji ke-13 kepada tenaga PHL.(Wo/Gun)