Headlines News :
Home » » Angeline Sering Jadi Budak Ibu Angkat

Angeline Sering Jadi Budak Ibu Angkat

Hukrim - Metrolima News
Perlahan tapi pasti, sisi gelap perangai ibu angkat Angeline mulai terungkap. Margriet Christina Megawe, yang kini jadi tersangka dalam kasus penelantaran Angeline, ternyata tega memaksa anak angkatnya itu bekerja.
Keterangan itu disampaikan salah satu teman dekat Margriet, kepada Aktivis Perlindungan perempuan dan Anak di Bali, Siti Sapurah. Wanita yang tidak mau membuka identitas dirinya itu mengatakan Margrieth  sering menyuruh Angeline bekerja melebihi usianya.

Angeline, kata wanita itu, sering diperintah untuk memberi makan anjing dan ayam peliharaan oleh ibu angkatnya. Selain itu, bocah cantik yang tewas mengenaskan itu, juga disuruh untuk mengepel, menyapu dan mencuci baju. "Setiap hari (Angeline) dipukul oleh Margriet, diperlakukan tidak layak dan kasar," kata Siti, menirukan sahabat yang pernah mampir di rumah Margriet pada awal tahun ini, Minggu 14 Juni 2015.

Dengan kewajiban itu, Angeline tak boleh santai atau bermain layaknya anak berusia delapan tahun. Angeline, juga sering dimaki.

Yang menyedihkan, menurut Siti, kewajiban Angeline tak sebanding dengan kondisi yang diterima. Angeline yang wajib memberi makan ayam dan anjing, sehari dua kali, malah sering tak terurus. Anak berusia 8 tahun itu hanya diberi makan mi kering yang belum dimasak. "Itu pun hanya sehari sekali, terkadang malah nasi putih tanpa lauk," kata Siti. Terkadang, malah binatang peliharaan Margriet jauh lebih sering  makan ketimbang Angeline.

Margriet kini  telah ditetapkan sebagai tersangka penelantaran anak. Angeline adalah anak yang diadopsi Margriet dan suaminya sejak berumur 3 hari. Angeline terpaksa diserahkan kepada Margriet karena orang tuanya tak bisa menebus biaya persalinan.

Diancam
Di sisi lain, perkembangan terkini atas kasus kematian Angeline, terungkap adanya ancaman terhadap tersangka Ags. "Ada informasi dari Ags (Agus), bahwa pihaknya diancam oleh AA atas suruhan M," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Heri Wianto kepada wartawan di Markas Polda Bali, Senin (15/6).

Kuasa hukum Agus, Haposan Sihombing, juga mengatakan Agus kerap mendapat telepon berisi ancaman pembunuhan dari lelaki. Margriet pun disebut sempat mengancam Agus saat memecatnya karena dinilai banyak bicara kepada media tentang apa yang terjadi di rumah itu. Bahkan Agus mempersilakan anggota Komisi Nasional Perlindungan Anak memasuki rumah.

Saat melakukan pemecatan, menurut Haposan, Margriet berkata kepada Agus: “Awas, kamu di luar ngomong-ngomong, diam saja. Awas, bisa nanti kamu yang mati atau aku yang mati, atau dua-duanya."
 (Jat)
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved