![]() |
| ilustrasi pemberangkatan jemaah umrah |
Ali
Muzar,
calon jemaah asal Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mengatakan ia bersama
sembilan orang keluarganya asal Tanjabar dijanjikan berangkat umroh
dengan
menyetor uang Rp.13 juta hingga Rp.15 juta kepada bendahara PT SSA
perwakilan
Jambi, Dr.Ali Muzakir.
Mereka mendaftar Oktober 2014 dengan mencicil kerekening
Ali Muzakir selama enam bulan. Setelah lunas bersama rombongan dijanjikan untuk
diberangkatkan bulan April 2015.
Namun hingga
tanggal itu mereka tidak juga diberangkatkan dengan alasan kuota kurang.
Keberangkatan kami ditunda hingga bulan Desember 2015, katanya. Setelah waktu
yang ditunggu tiba keberangkatanya kembali ditunda, saya dan rombongan protes
dengan penundaan ini sebab kami sudah melunasi uang pe bayaran dan telah
menunggu lama, tegasnya.
Dari
keterangan Ali ia bersama rekannya sesama korban bahkan sempat mengadukan
permasalahan itu ke Polsek Telanaipura. Waktu itu ditolak Polsek, karena
kerugian uangnya diatas Rp.1 Milyar. Kami diarahkan ke Polresta,”ujarnya.
Di Polresta
dibuatlah surat pernyataan yang ditanda tangani Direktur PT.SSA pusat Setiadi.
Kemudian coordinator PT.SSA perwakilan Jambi, Prof.Mukhtar latif, bendahara
PT.SSA Jambi, Dr.Ali Muzakir dalam struktur keangotaan PT SSA Jambi itu juga ada
nama Dr.Kasful Anwar Us, Abdur Rahman dan juga Amri bendahara PT.SSA Pusat.
Salah satu
pont dalam perjanjian itu mereka akan mengembalikan uang kami 25 April 2016
kemarin, atau memberangkatkan kami 23 Mei 2016 mendatang dengan jaminan
sertifikat tanah, ujarnya.
Namun hingga
saat ini sertifikat itu belum juga ada janji mengembalikan uang juga tidak jadi
mereka ini tidak ada etikat baik, nomor handphone Ali Muzakir, setiadi Amri
tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari kemarin,”ungkapnya.
Sempat buat
janji untuk bertemu di Kampus IAIN tapi tidak datang. Ali Muzakir juga
mengancam akan melaporkan kasus ini kepihak kepolisian dengan tuduhan tindakan
penipuan. Jelas saya akan lapor ke polisi, ini namanya penipuan kalau sampai
batas bulan April ini tidak ada kejelasan saya akan lapor polisi, katanya. Sul.B./Much/Ns
