Desi Putra didampingi kepala KPKD Ayub Sholahudin |
Jakarta, tabloidmetrolima.com - Bendahara merupakan ujung tombak,
kalau inventarisasi salah maka kedepan akan kejadian, seperti di Jakarta Barat
ternyata kantor Walikota itu bukan aset milik Pemprov DKI Jakarta miris, SDN
01/02 Petukangan Selatan Pesanggrahan ternyata aset kita diakui orang-orang
yang tidak berkepentingan dan sebagian ada di lingkungan pendidikan yang belum
diinventarisir.
Sekko Desi Putra memberi sambutan |
“Lahan seluas 1,5 juta meter
persegi fasos fasum barang-barang bisa berupa tanah dan bangunan Pemprov
DKI Jakarta belum diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta. Ini kelemahan kita
betul-betul suatu kelemahan kita yang belum dinventarisir berapa banyak
kerugian Pemprov”.
“Kehadiran Bapak/Ibu Bendahara
Sekolah di sosialisasi ini merupakan ujung tombak untuk menyelamatkan aset
Pemda,”ujar Desi Putra Sekretaris Kota Adm. Jakarta Selatan saat kegiatan Sosialisasi
Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Barang Milik Daerah di Aula
SMPN 12 Jakarta, Jl. Wijaya Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Senin (22/2).
Peserta mencoba mengaplikasikan ke komputer |
Desi Putra juga ingatkan awal
Maret ini Neraca Pemprov DKI Jakarta harus selesai, maka itu kita harus kerja
keras kejar tayang, kerja target. Neraca Pemprov DKI Jakarta masih
terdapat angka 24,6 Trilyun yang belum di validasi dan Rp 98,3 milyar adanya di
Sudin Pendidikan Jakarta Selatan, maka saya harapkan ayo kerja keras.
“Kita mulai inventarisir cek
lagi bagaimana barang kita, pegang teguh semboyan Jakarta Selatan yaitu,
integritas, profesional, transparan, disiplin dan santun,”tandasnya.
To/Jat