![]() |
Kepala KUMKMP Jakpus, Bangun R.Hutagalung
|
Jakarta,
tabloidmetrolima.com - Retribusi dengan sistem autodebet untuk pedagang kaki
lima (PKL) di pasar binaan Jakarta Pusat (JP) bermasalah. Untuk 2015 lalu,
retribusi yang belum dibayarkan lebih dari Rp 1 miliar.
Kepala
Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta
Pusat, Bangun Richard Hutagalung mengatakan, penerimaan restribusi pasar JP
dari 2.815 pedagang di 44 lokasi seharusnya Rp 2.918.160.000. Namun hanya
terealisasi sebesar Rp 1.474.152.000.
"Ada
sejumlah penyebab, salah satunya isi tabungan PKL kosong atau kurang. Sehingga
tidak bisa di autodebet langsung," ujarnya, Sabtu (16/1).
Masalah
lainnya menurutnya sistem autodebet dari Bank DKI sendiri yang sering terlambat
atau tidak otomatis langsung terdebet. Padahal pedagang sendiri memiliki dana
yang cukup untuk di autodebet.
"Karena
itu makanya kita akan intensifkan komunikasi dengan Bank DKI agar bisa langsung
melakukan autodebet. Harusnya bisa kita tidak mau selalu diingatkan setiap
bulannya," katanya.
Bangun
mengatakan, bagi para pedagang akan dibuatkan surat edaran agar selalu
memastikan dana mereka cukup untuk dilakukan autodebet. Sehingga penerimaan
bisa ditingkatkan.
"Saat
ini untuk penerimaan autodebet Jakpus sendiri masih di nomor satu. Kita juga
apresiasi pada pedagang di lokasi binaan kita," tandasnya.(bj/jon/rio/tis/yan)