Ilustrasi sakit karena telat makan siang |
Info Sehat, Metrolima.com - Kebiasaan melewatkan sarapan dan telat makan
siang terlihat sepele, tapi berdampak pada kesehatan tubuh. Selain penyakit
lambung menghantui, kerja organ tubuh lainnya juga ikut terganggu. Berikut ini
bahayanya jika sering telat makan.
Mudah lelah dan murung
Menurut Evelyn Tribole, penulis buku
Eating on the Run, pasokan glukosa pada otak menjadi terganggu dalam waktu 4-6
jam sejak jam makan terakhir. Saat pasokan level glukosa rendah, berarti tubuh
jadi kurang efisien untuk menjalankan fungsi normalnya. Ujungnya Anda akan
mulai merasa mudah lelah, lesu, dan jadi murung. Karena, gula darah yang rendah
mempengaruhi memori, konsentrasi dan juga kinerja mental atau fisik.
Metabolisme Melambat
Metabolisme tubuh selalu berjalan,
meski tubuh sedang beristirahat. Tujuannya untuk membakar kalori dan
mengubahnya menjadi energi. Tingkat metabolisme tubuh ini ditunjang oleh asupan
kalori. Pastikan Anda mengonsumsi kalori dengan jumlah cukup untuk menunjang
proses pembakaran energi. Bila telat makan, secara otomatis metabolisme tubuh
jadi ikut melambat untuk menyimpan kalori dalam tubuh, agar bisa dibakar dalam
waktu yang lama. Dampaknya, lemas dan tak bertenaga, sehingga aktivitas lainpun
jadi ikut terganggu.
Nyeri perut
Makan teratur memiliki banyak
manfaat untuk fisik dan juga pencernaan. Tapi, banyak orang kerap
menangguhkan waktu makan dan berpikir hal tersebut bisa jadi jalan menurunkan
berat badan. Sayangnya, hal ini justru berbahaya. Pasalnya, telat makan bisa
menyebabkan Irritable Bowel Syndrome yang mengacu pada kumpulan gejala kronis
lambung, termasuk kram perut dan nyeri, sembelit atau diare, serta kembung.
Penyakit ini bisa disebabkan karena sindrom iritasi pada usus akibat pola makan
yang salah.
Tukak lambung atau radang lambung
Selain perut bisa keram, penyakit
berbahaya lain yang bisa muncul adalah tukak lambung atau peradangan pada
lambung. Dalam kasus ini, lambung terluka atau mengalami iritasi yang
ditimbulkan oleh cairan lambung pada mukosa lambung. Gejala yang terjadi, nyeri
hingga ke ulu hati setelah makan.
Seperti diungkapkan dalam Journal of
the American Medical Association, stress melewatkan waktu makan dan jam tidur
yang salah berkontribusi meningkatkan beban asam duodenum atau usus 12 jari,
yang menjadi penyebab berkembangnya atau memperburuk gejala penyakit tukak
lambung.
Tanda stress
Nyeri pada perut dan sering
melewatkan waktu makan bisa jadi tanda-tanda bahwa Anda mengalami stress. Hal
ini dikarenakan, saat berhadapan dengan faktor stress secara fisik maupun
mental, tubuh akan merespon dengan reaksi perlawanan alami. Seperti diungkapkan
oleh Georgetown University Helath Education Services, bahwa bentuk-bentuknya
bisa seperti lupa makan, sakit kepala, cemas dan mengalami keram perut. Jadi,
bila Anda sering melupakan waktu makan, bisa jadi pertanda sedang mengalami
stress. Untuk itu cobalah makan teratur, selain meningkatkan energi juga dapat
meningkatkan energi positif.
(Cm/May/Tur/jat)