Headlines News :
Home » » Sambungan Listrik PLN Ilegal masih Menyala, Penggusuran Pemukiman Liar di Kolong Tol Gedong Panjang Dihentikan

Sambungan Listrik PLN Ilegal masih Menyala, Penggusuran Pemukiman Liar di Kolong Tol Gedong Panjang Dihentikan

Warga mencuci pakaian di bawah kolong jembatan tol Gedong Panjang
Jakarta, Metrolima.com - Upaya Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Utara untuk menertibkan penghuni liar di kolong Tol Lingkar Dalam Jakarta di sejumlah titik di Jakarta Utara terhenti gara-gara adanya aliran listrik yang masih menyala. Petugas menduga warga mengakses listrik secara ilegal.


Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Iyan Sofyan Hadi mengaku kesulitan untuk menertibkan hunian warga liar, karena semua memiliki sambungan listrik. Tak tanggung-tanggung hampir semua bangunan liar, mulai dari kolong tol Pademangan, Pluit, Ancol, hingga Tanjung Priok menggunakan listrik secara illegal.

"Sementara (penggusuran) kita hentikan, karena banyak kabel listrik yang semrawut," ujar Iyan  kepada Tempo, Senin 21 September 2015. Kata dia, langkah penggusuran akan percuma jika aliran listrik tidak diputus oleh pihak PLN kawasan Bandengan Jakarta Utara.

Dari pengalaman selama ini, kata Iyan, setelah digusur, warga akan balik lagi ke lokasi awal dan kembali menata bekas rumahnya. Apalagi jika masih ada sambungan listrik di sana.

Saat ini, total warga yang tinggal di kolong tol di Jakarta mencapai ribuan jiwa. Sayangnya sampai saat ini, Satpol PP belum melakukan koordinasi dengan pihak PLN terkait masalah ini.

Dari pantauan di sekitar kolong tol Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, hunian semi permanen masih berdiri kokoh di pinggir dan dalam tol. Sebagian rumah dan lapak telah digusur pada pekan lalu, sedangkan sisanya masih belum bisa digusur. Ada sekitar 400 kepala keluarga yang bermukim di tempat itu.

Daeng Rahmad 56 tahun, Ketua RW 02, Kelurahan Ancol, membenarkan bahwa kebanyakan warga terpaksa membeli sambungan listrik dari pihak PLN secara ilegal. Kata dia, sambungan listrik tersebut sudah ada sejak tiga tahun silam.

"Dulu swadaya warga membeli kabel (bertegangan tinggi), terus minta disambungkan orang PLN," ujar dia. Pihak pengelola PLN kawasan Bandengan, Jakarta Utara enggan untuk berkomentar terkait hal ini. 

Kedatangan wartawan ke kantornya ditolak oleh petugas keamanan dengan alasan tidak adanya disposisi dari pihak PLN Jakarta Pusat. "Pimpinan kami ada, tapi tidak bisa ditemui," ujar Mochmmad Ichlas selaku kepala keamanan setempat.(Tmpo/Ton/Avi/Jat)
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved