Normalisasi Saluran Air dan Waduk Lambat, Ahok Warning Dinas Tata Air

Penggunaan Alat berat untuk normalisasi kali

Jakarta, Metrolima.com - Normaliasi saluran air dan waduk di Ibu Kota belum berjalan maksimal. Sejumlah saluran masih mengalami pendangkalan. Buruknya kinerja Dinas Tata Air dituding menjadi penyebab lambatnya proses normalisasi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mengatakan, ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kinerjanya belum maksimal. Dinas Tata Air merupakan salah satu instansi yang kinerjanya perlu digenjot.

"Saya sudah bilang, kalau hanya mengeruk waduk kenapa alat berat tidak bekerja 23 jam? Kenapa hanya tiga jam?" kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2015).

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto

Menurut Ahok dinas tersebut banyak alasan. Ahok menceritakan, awalnya Dinas Tata Air berdalih karena ketiadaan sumber daya manusia untuk mengoperasikan alat berat. Selanjutnya, mereka memakai alasan alat yang tersedia masih kurang.

"Alasannya tidak ada operator. Masa kita tidak bisa dapat operator yang bisa mengoperasikan alat itu? Terus alasannya tidak cukup alat. Itu alasan mengada-ada," ujar Ahok.

Kekesalan Ahok memuncak saat Dinas Tata Air meminta pihak ketiga melaksanakan pengerukan. Ahok menduga dengan menggandeng swasta membuka kesempatan untuk bagi-bagi keuntungan.

"Lalu ke mana ujung kalimatnya? Kita sewa saja sama swasta. Artinya apa? Kalau sama swasta mereka bisa bagi-bagi uang kan," ujarnya dengan kesal.(Metro/LBCFzn/Jat)