Press Conference tentang Perkembangan Ekonomi
Terkini, Strategi Pengendalian Inflasi dan Kesiapan Layanan Kas Ramadhan dan
Idul Fitri 2016
|
Bandung, tabloidmetrolima.com - Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi (tengah), Kepala Divisi Sistim Pembayaran dan
Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) Mikael Budisatrio (kiri) dan Deputi Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Soekowardojo saat berlangsung press
conference tentang Perkembangan Ekonomi Terkini, Strategi Pengendalian Inflasi
dan Kesiapan Layanan Kas Ramadhan dan Idul Fitri 2016 di Kantor Bank Indonesia
Perwakilan Jabar, Jalan Braga, Kota Bandung, Senin (6/6/2016).
Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyiapkan uang baru atau uang
layak edar (ULE) senilai Rp 16,47 triliun untuk menghadapi Ramadan dan
Idulfitri 1437 H. Hal itu untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan
masyarakat terhadap uang kartal pada momen tersebut sebagaimana pola historis.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Rosmaya Hadi,
mengatakan bahwa jumlah itu terbagi ke dalam uang pecahan besar (Rp 20.000 ke
atas) senilai Rp 15,18 triliun dan uang pecahan kecil (Rp 10.000 ke bawah)
senilai Rp 1,29 triliun.
Stok uang yang
dialokasikan pada tahun ini tersebut secara total meningkat sebesar 14,1 persen
dibandingkan alokasi tahun 2015 yang menyediakan sebesar Rp 14,44 triliun.
Kebutuhan uang kartal selama Ramadan dan Lebaran tahun ini diperkirakan sebesar
Rp 10,77 triliun. Kebutuhan itu terdiri dari uang pecahan besar 9,83 triliun
dan uang pecahan kecil 0,94 triliun.
Untuk melayani
kebutuhan masyarakat selama ramadan dan lebaran pihaknya telah menyiapkan
sejumlah strategi layanan khas Ramadan. Sama seperti tahun lalu, penukaran uang
baru masyarakat bisa melakukannya ke 71 bank umum dan 21 BPR yang telah bekerja
sama dengan BI. Bank tersebut berada di wilayah Bandung Raya, Sumedang,
Purwakarta, Garut, Sukabumi, Sumedang, dan Cianjur. Untuk mendistribusikan uang
layak edar tersebut, BI juga menyelenggarakan layanan kas terpadu di Monumen
Perjuangan (Gasibu) pada 20 dan 27 Juni 2016, Lapangan Tegallega pada 24 dan 29
Juni 2016, kemudian Alun-alun Bandung, Alun-alun Ujungberung, dan Alun-alun
Cimahi.
"Ini dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat
masyarakat dalam memperoleh uang tunai yang diperlukan," terangnya.
Rosmaya menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat
untuk menukarkan uang di lembaga perbankan yang resmi ditunjuk. Dalam ahl
ini, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak membeli uang baru di penjual
ulang yang selalu menjamur menjelang Lebaran dan menjajakannya di pinggir
jalan.
"Hindari menukarkan uang di
pinggir jalan karena tidak bisa terjamin. Silakan menukarkan di bank yang sudah
bekerja sama dengan BI," tandasnya. (Sunanto)