![]() |
ilustrasi balita terserang DBD |
Jakarta, tabloidmetrolima.com - Sebanyak 12 warga Kelurahan
Karet, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Kondisi
lingkungan yang kurang sehat, dan minimnya kesadaran warga diduga menjadi
penyebab meluasnya DBD di wilayah ini.
Lurah
Karet Joko Padmono kepada Metro Lima News, Jumat (21/1) mengatakan, 12 warga
yang terserang DBD berasal dari RW 01, 02 dan 07. “Iya 12 warga kami
terserang DBD, dan setelah pemeriksaan epedemis (PE), memang tiga lokasi itu
positif DBD,” katanya.
Joko
mengatakan, pihaknya bersama Puskesmas dan kader Jumantik sebenarnya sudah
bekerja keras mengawasi potensi jentik nyamuk, demikian juga telah memberi
pembinaan kepada warga. “Sejumlah kendala seperti banyaknya rumah kosong yang
tidak bisa dimasuki kader jumantik, juga menjadi penyebab merebaknya DBD.
Selain itu, kesadaran warga tentang bahaya DBD memang masih rendah,” ujarnya.
Dia
juga menambahkan, karena wilayah Karet banyak terdapat kos-kosan, maka pihaknya
juga kesulitan untuk memberi sosialisasi tentang bahaya DBD. “Peghuni kos
kebanyakan karyawan, sehingga sulit untuk memberi sosialisasi. Padahal masalah
DBD bukan hanya tanggung jawab lurah, puskesmas dan kader jumantik, melainkan
tanggung jawab semua pihak, terutama warga sekitar,” tegasnya.
Untuk
mengatasi penyebaran DBD, Joko meluncurkan program Jumantik Mandiri, yaitu
kegiatan pemantauan jentik nyamuk oleh warga secara mandiri. “Dengan Jumantik
mandiri, warga harus bisa melihat dan memeriksa jentik nyamuk di rumahnya,
sekaligus mematikannya, sehingga tidak lagi tergantung pada petugas jumantik,”
tegasnya.(Pr/Gun)