Presiden meresmikan pengoperasian mesin bor bawah tanah MRT |
Jakarta, Metrolima.com - Presiden Joko
Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian mesin bor bawah tanah (tunnel
boring machine) di Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015).
Pengeboran itu adalah bagian dari tahapan pengerjaan fisik proyek transportasi
massal berbasis rel tersebut.
Presiden Jokowi tiba sekitar pukul
10.30 WIB atau 30 menit lebih lama dari jadwal yang ditetapkan. Selain
Presiden, hadir pula dalam acara ini di antaranya Direktur Utama MRT Dono
Boestami, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Kepala Bappenas Sofyan Djalil,
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono.
Selain itu, ada pula perwakilan
pihak Jepang yang memberikan dana hibahnya melalui JICA kepada pemerintah pusat
untuk proyek pembangunan MRT ini. JICA tak hanya memberikan pada bantuan
finansial, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia Indonesia untuk
mengembangkan megaproyek itu.
Ada pun, mesin bor bawah tanah yang
akan dioperasikan ini dinamakan "Antareja". Nama itu diberikan
langsung oleh Presiden Jokowi. Mesin bor bawah tanah itu akan memulai
pengerjaan konstruksi bawah tanah fase I koridor selatan-utara (Lebak
Bulus-Bundaran HI).
Untuk fase pertama itu, jalur MRT
adalah penggabungan antara jalur kereta layang dengan terowongan bawah tanah.
Terowongan bawah tanah dimulai dari titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan ke
arah Jl Setiabudi. Mesin TBM akan dioperasikan oleh kontraktor CP 104, yaitu
SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya
Konstruksi.
Mesin TBM yang akan dioperasikan
nantinya memiliki dimensi dengan diameter sekitar 6,7 meter dan memiliki berat
sekitar 323 ton. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah
tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai Stember 2015
hingga Desember 2016.(Kmps/Sab/Jat)