Illustrasi |
Polisi
tak membutuhkan waktu lama untuk
mengungkap dan membekuk pelaku perampokan disertai pembunuhan seorang
Wartawati di Bojong Gede Depok, .
Dua dari 3 pelaku pembunuhan wartawati atas
nama Nurbaety Rofiq (44), di rumahnya, di Perumahan Gaperi RT 01 RW 09
Blok C
6, Bojong Gede, Jawa Barat, berhasil dibekuk polisi dini hari tadi,
sedangkan 1 pelaku masih buron, Senin (20/7), kini kedua pelaku yang
berhasil ditangkap sedang diperiksa intensif
di Polres Metro Depok.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya,
Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, membenarkan jika dua pelaku telah
ditangkap anggota gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres
Depok. "Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Depok
berhasil mengungkap kasus pembunuhan wartawati di Depok. Dua dari tiga pelaku
sudah berhasil ditangkap," ujar Krishn.
Dikatakan Krishna, kedua pelaku saat ini sedang
menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Depok. Dugaan sementara, motifnya
adalah perampokan. "Motifnya perampokan," ungkapnya.
Sementara itu Kapolres Depok Komisaris Besar Dwiyono menyatakan masih ada satu orang lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan wartawati Nur Baety Rofiq di rumahnya, Perumahan Gaperi, Bojonggede, Depok, Jawa Barat.
“Dua pelaku ditangkap dini hari tadi di Depok, satu lainnya masih diburu,” kata Dwiyono. Dua pelaku yang ditangkap itu berinisial A dan S. Mereka kini diinterogasi di Polres Kota Depok.
Sementara itu Kapolres Depok Komisaris Besar Dwiyono menyatakan masih ada satu orang lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan wartawati Nur Baety Rofiq di rumahnya, Perumahan Gaperi, Bojonggede, Depok, Jawa Barat.
“Dua pelaku ditangkap dini hari tadi di Depok, satu lainnya masih diburu,” kata Dwiyono. Dua pelaku yang ditangkap itu berinisial A dan S. Mereka kini diinterogasi di Polres Kota Depok.
Menurut Dwiyono, para pelaku berkomplot untuk merampok Nur Baety,
wartawati lepas berusia 44 tahun yang merupakan mantan redaktur
pelaksana di portal berita online akarpadinews.com. Mereka mengambil
barang berharga yang juga perlengkapan jurnalistik korban seperti
laptop, kamera DSLR, dan ponsel.
“Para pelaku memang berniat merampok,” ujar Dwiyono.
Nurbaety menurut Kristopo, teman satu angkatan dengan Nurbaety dikenal sebagai mahasiswi yang cerdas ketika menjalani pendidikan di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta angkatan 1989. "Ya saya kenal dia (Nurbaety) selain cerdas, dia juga energik ketika kuliah," ungkapnya.
“Para pelaku memang berniat merampok,” ujar Dwiyono.
Nurbaety menurut Kristopo, teman satu angkatan dengan Nurbaety dikenal sebagai mahasiswi yang cerdas ketika menjalani pendidikan di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta angkatan 1989. "Ya saya kenal dia (Nurbaety) selain cerdas, dia juga energik ketika kuliah," ungkapnya.
Menurut dia, karena cerdas maka mahasiswi jurusan
Jurnalistik ini hanya empat tahun menjalani studi dan lulus di kampus yang
terletak di Lenteng Agung Jakarta Selatan ini. Ketika sudah lulus kuliah dari
IISIP, dirinya tidak mengetahui Nurbaety bekerja di media mana. Namun hanya
mendengar Nurbaety berpindah-pindah dari satu media ke media lainnya.
"Sampai akhir hayatnya saya juga tak tahu ia bekerja dimedia apa,"
jelasnya.
Kristopo bertemu terakhir kali dengan Nurbaety
ketika ada acara reuni IISIP angkatan 1989 pada 23 November 2014. Kristopo
terkejut ketika mendengar kabar dari teman dekat Nurbaeti, Santi yang
memberikan informasi bahwa Nurbaeti meninggal karena dibunuh, dan diperkuat
dengan pemberitaan di televisi dan media online tentang tewasnya Nurbaety.
"Saya tak menyangka kalau dia meninggal dengan cara dibunuh,"
katanya.
Setelah mengetahui kabar tersebut, ia beserta
teman satu angkatan 1989 di IISIP datang melayat ke rumah korban Minggu siang
(19/7). "Saya berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap penyebab
tewasnya Nurbaety," katanya.
Sebelumnya, korban ditemui tewas di rumahnya di
Perumahan Gaperi RT 001/RW 009, Kedung Waringin, Bojong Gede, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, Sabtu (18/7) dalam kondisi sudah membusuk dan ada bekas jeratan
ikatan di tangan kirinya. Kondisi korban ketika ditemukan sudah membusuk dan
terdapat bekas jeratan pada tangan kiri korban dan lehernya sudah terluka
parah.
Korban ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB oleh
kerabat Nurbeti, Joko Riwanto (52) dan Ruwaidah (46). Saat itu keduanya berniat
untuk mengunjungi korban dalam rangka silaturahmi. Korban sendiri terakhir
berkomunikasi dengan keluarga pada pertengahan puasa lalu. (B-1/SP/Ant/Jat)