![]() |
Angkot KWK sedang ngetem di pinggir jalan |
Jakarta,
tabloidmetrolima.com - Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama berencana melakukan
penertiban angkot-angkot dari Koperasi Wahana Kalpika (KWK). Pernyataan itu
disampaikan setelah melakukan pertemuan dengan pihak KWK pada Kamis (14/1)
kemarin.
Pria
yang biasa disapa Ahok ini menyatakan angkot-angkot boleh beroperasi dengan
syarat tidak menggunakan jalur-jalur utama atau jalur yang terintegrasi
Transjakarta.
"Ya
saya sampaikan pada KWK kalau Anda tidak bisa lagi di DKI ini," kata Ahok
di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).
Menurutnya,
awal dibentuknya KWK adalah sebagai transportasi pengumpan dari luar kota
menuju dalam kota. Namun, kenyataannya di lapangan, para angkot-angkot KWK ini
justru masuk ke jalan-jalan utama.
Lebih
parah lagi, katanya, banyak angkot-angkot KWK yang 70 persennya berusia di atas
10 tahun, sehingga patut dipertanyakan KIR-nya.
"Dulu
kan sebenarnya KWK diciptakan untuk feeder dari luar kota, angkutan perumahan,
ini fakta 50 persen kemana-kemana dan hampir 70 persen kendaraan di atas 10
tahun. KIR juga kita pertanyakan," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Selain
itu, lanjut Ahok, Pemprov DKI juga akan menindak tegas para pengemudi angkot
KWK yang masih kedapatan menunggu di pinggir jalan atau 'ngetem'. Ahok juga
berniat mendorong agar pihak KWK mau bergabung di bawah manajemen Transjakarta.
Jika
menolak gabung, mantan politisi Gerindra, memperingatkan potensi kebangkrutan
bagi KWK karena Pemprov DKI akan menambah armada bus-bus Transjakarta tahun
ini.
"Kalau
ngetem sembarangan akan kami tindak. Bus kami makin banyak nih Anda pasti
tersingkir. Saya bilang sama mereka Anda boleh beli bus yang besar gabung ke
Transjakarta," tandasnya.
"Saya
bilang Anda bersedia enggak bersedia ya itu. Saya bilang saya sudah baik hati,
kalau anda enggak mau ikut juga nanti anda yang bangkrut," pungkas orang
nomor satu DKI ini.(mrdk/ray/dan/jat)