Headlines News :
Home » » BKPD Jabar Gelar Pangan Murah Berkualitas, Mentan Amran Launching Toko Tani Indonesia

BKPD Jabar Gelar Pangan Murah Berkualitas, Mentan Amran Launching Toko Tani Indonesia

Mentan Amran Sulaiman, Gubernur Ahmad Heryawan, Ibu Rosmaya Hadi dan Walikota Ridwan Kamil  





Bandung, tabloidmetrolima.com - Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan acara Gelar Pangan Murah Berkualitas yang merupakan launching Toko Tani Indonesia untuk Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Toko Tani Indonesia adalah Kegiatan Kementerian Pertanian yang dialokasikan di Provinsi Jawa Barat melalui Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Acara Gelar Pangan Murah Berkualitas ini akan dihadiri oleh Menteri Pertanian DR. IR. H. Andi Amran Sulaiman, MP., Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Ibu Rosmaya Hadi. Walikota Bandung, Ridwan Kamil, Wakil Ketua Komisi IV DPR, Edhy Prabowo, Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono; Sekretaris BKP Kementan, Mei Rochjat, dan Sekretaris Ditjen Hortikultura, Yazid Taufik yang dilaksanakan pada Hari Minggu pagi tgl.15 Mei 2016 bertempat Car Free Day Jl. Dago Bandung.

Kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI) sendiri merupakan ide Kementan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta memangkas tata niaga pangan. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi permanen dari operasi pasar pangan yang berjalan saat ini, dimana (1) harga produk di tingkat petani rendah namun harga produk di pasar melonjak tinggi akibat rantai pasok yang panjang dalam distribusi produknya. (2) dari segi kualitas, komoditas pangan rentan rusak dan tidak terawasi karena panjangnya dan lamanya proses distribusi.

Pelaksanaan kegiatan TTI ini memotong rantai pasok pangan hingga 3-4 pelaku rantai pasok pangan masyarakat. Dimulai dari gapoktan lalu ke TTI dan terakhir ke konsumen. Dengan sistem tersebut, harga pangan yang dijual kepada konsumen lebih murah dan kualitas pangan pun dapat diawasi sehingga tetap segar dan baik.

Gapoktan dan TTI yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan Gapoktan dan TTI yang telah dipilih dan dianggap telah memenuhi beberapa kriteria. Gapoktan dan TTI  tersebut juga didampingi oleh pendamping sehingga kegiatan TTI ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

Hingga saat ini, terdapat 72 Gapoktan dan 191 TTI di Provinsi Jawa Barat yang tersebar di 19 Kab/Kota. Hanya saja, untuk acara launching TTI hari Minggu di CFD nanti, Gapoktan yang ikut serta hanya 5 Gapoktan dari Kabupaten Bandung. Adapun 2 TTI di Kota Bandung dan 1 TTI di Kota Cimahi yang akan dikunjungi oleh Menteri Pertanian pada hari yang sama, setelah acara Launching di CFD Dago berakhir.

"Khusus untuk peluncuran TTI di Car Free Day Dago, BKP akan menyalurkan 100 ton beras, lima ton cabai merah dan lima ton bawang merah, khusus beras akan dijual dengan harga Rp7.500 per kg," kata Mei Rochjat kepada pers Sabtu malam (14/5).

Kementerian Pertanian RI menargetkan pengembangan 1.000 Toko Tani Indonesia (TTI) di seluruh Indonesia untuk memangkas rantai pasok tata niaga pangan yang menjadi pemicu utama melambungnya harga pangan, sekaligus menaikkan posisi tawar petani dengan pedagang karena Badan Urusan Logistik (Bulog) mendukung penyerapan gabah dan memasarkan produk hasil pertanian melalui Bulog Mart.

Menurutnya, tujuan dari TTI adalah memberikan kepastian stabilitas serapan, pasoka, dan harga yang menguntungkan petani dan konsumen. Diikuti stabilisasi harga pangan melalui langkah menyeimbangkan margin share antara petani dengan pedagang, sehingga memberi kemudahan akses bagi konsumen terhadap bahan pangan pokok dan strategis.

Menpan lepas balon peresmian Toko Tani Indonesia
Harga komoditas pangan yang berfluktuasi dapat merugikan petani sebagai produsen, pengolah pangan, pedagang hingga konsumen, dan hal itu mendorong Kementerian Pertanian RI sejak 2015 melakukan terobosan sebagai solusi permanen mengatasi gejolak harga dengan mengembangkan kegiatan pengembangan usaha pangan masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI).

"Fluktuasi pasokan dan harga pangan yang tidak menentu, harus dapat diatasi dan dikendalikan agar ketersediaan pangan mencukupi dan harganya stabil.

Dia menambahkan, kenaikan harga bahan pangan digolongkan sebagai komponen inflasi bergejolak atau volatile foods, karena sifatnya yang mudah dipengaruhi oleh masa panen, gangguan alam, harga komoditas bahan pangan domestik dan internasional. Dari sisi ekonomi, naiknya harga pangan jelas akan berpengaruh terhadap pengendalian inflasi.

Menurutnya, peningkatan harga komoditas pangan memang dapat berasal dari produsen, namum sumber peningkatan harga tersebut biasanya lebih bersifat fundamental karena didorong oleh faktor distribusi bersifat variabel, seperti panjangnya rantai jalur distribusi, hambatan transportasi dan perilaku pedagang dalam menetapkan marjin keuntungan, aksi spekulasi maupun kompetisi antar pedagang.


"Tingginya volatilitas harga komodita pangan yang terjadi selama ini mengindikasikan bahwa faktor distribusi sangat berpengaruh," kata Mei.


Mei menambahkan, kegiatan perdagangan TTI secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pangan pada masa panen raya, dan tingginya harga pangan pada saat paceklik dan menjadi instrumen yang dibuat pemerintah untuk mengendalikan gejolak harga dalam situasi tertentu.(Sunanto)
Share this article :

<<< Mari Bergabung Bersama Kami >>>

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***

*** Telah Terbit Edisi 146 Tahun Ke-10 ***
DAPATKAN SECARA BERLANGGANAN : Tabloid Dwi-mingguan : MEDIA CETAK DAN ONLINE : Berita Lengkap, Isi dan Tampilan Baru : Wisata, Kuliner, Info Kesehatan dan Kecantikan, Keluarga, Kisah Nyata, Misteri, Zodiak, Selebrita Dll.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. tabloidmetrolima - All Rights Reserved