Bima Arya bersama Ketua PKK, Kepala BPMKB dan Fanator |
Bogor, tabloidmetrolima.com - Didampingi Kepala Badan
Pemberdayaan dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor Fetty Qondarsyah,
sejumlah anak yang tergabung dalam Forum Anak Kota Bogor (Fanator) melakukan audiensi
dengan Walikota Bogor Bima Arya dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) Yane Ardian.
Kedatangan perwakilan
Fanator ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi kepada Walikota Bogor. Mereka
juga memperkenalkan organisasi yang sudah didirikan sejak tahun 2014 silam.
Dhea Novia, perwakilan
Fanator menyampaikan beberapa kegiatan dan program kerja Fanator. Mulai dari
kegiatan wirausaha butter cookie, penjualan buku bekas dan pakaian bekas layak
pakai, dan Fanator berbagi serta sejumlah kegiatan positif lainnya.
“Ada sekitar 25 proker
(program kerja) yang telah kita laksanakan selama berdiri dan khususnya tiga
tahun ke belakang. Kam juga aktif melakukan kampanye hak-hak anak melalui
berbagai media, karena kami di sini sebagai pelaku sekaligus pelopornya,” papar
Dhea.
Selain “curhat” kepada Bima, Fanator juga menyampaikan apresiasinya kepada Walikota Bogor atas inisiasi dan programnya yang mencanangkan Kota Bogor sebagai kota sejuta taman. Fanator memberikan apresiasi atas telah dibangun dan direvitalisasinya taman-taman kota hingga menjadi lebih layak dan nyaman untuk semua warga termasuk kalangan anak-anak.
Selain “curhat” kepada Bima, Fanator juga menyampaikan apresiasinya kepada Walikota Bogor atas inisiasi dan programnya yang mencanangkan Kota Bogor sebagai kota sejuta taman. Fanator memberikan apresiasi atas telah dibangun dan direvitalisasinya taman-taman kota hingga menjadi lebih layak dan nyaman untuk semua warga termasuk kalangan anak-anak.
“Tapi seperti halnya
dengan beberapa daerah lainnya, kami juga ingin dilibatkan dalam program
pembangunan Kota Bogor. Misalnya dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang),” ungkap Dhea.
Di tempat yang sama,
Kepala BPMKB Fetty Qondarsyah menambahkan, bahwa pihaknya ingin supaya Fanator
ini bisa dibentuk di setiap kecamatan. Sebab, sambungnya, saat ini Fanator baru
hanya ada di tingkat kota saja. “Anak-anak yang bergabung di Fanator juga baru
berjumlah 81 anak yang aktif terlibat di sini,” ujarnya. (andy)