Sekda Ade S.Hidayat didampingi Rubaeah dan Nining S. |
Bogor, tabloidmetrolima.com - Sebanyak 80 perwakilan
dari Rumah Sakit dan Puskesmas se-Kota Bogor ikuti sosialisasi Pengembangan
Sistem Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian. Bertempat di Balaikota Bogor,
kegiatan yang digelar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor ini dibuka Sekretaris Daerah Kota
Bogor Ade Sarip Hidayat.
Ade dalam sambutannya
menyampaikan terima kasih kepada Kemenkes yang telah menunjuk Kota Bogor
sebagai tempat sosialisasi. Menurut Ade, data kematian dan penyebab kematian
sangat diperlukan untuk pembuatan kebijakan baik di bidang SDM, infrastruktur,
dan juga anggaran untuk kesehatan.
“Harus seperti apa nanti sistem
pencatatan, harus seperti apa mengambil sikap di tingkat Puskesmas, itu sangat
tergantung kepada data,” ujar Ade. Oleh karenanya Ade meminta agar datanya
harus sinergi antara kelurahan, kecamatan, Puskesmas dan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil,” harapnya.
Ade menambahkan,
sekarang ini jumlah kematian yang terlihat cukup banyak namun yang meminta akte
kematian di Disdukcapil sangat sedikit. Menyikapi hal ini, menurut Ade mungkin
perlu dibuat regulasi khusus untuk melaporkan kematian. Atau bisa juga dibuat
perangsang sehingga yang membuat akte kematian mendapat kemudahan.
“Hal inilah yang sekarang disosialisasikan oleh Disdukcapil dan Dinas Kesehatan sebagai institusi yang berkaitan,” papar Ade.
Hadir dalam sosialisasi Kepala Dinkes Kota Bogor Rubaeah, dan perwakilan Bidang Litbang Kemenkes RI Nining Sulistiyowati beserta jajaran. (Andi)
“Hal inilah yang sekarang disosialisasikan oleh Disdukcapil dan Dinas Kesehatan sebagai institusi yang berkaitan,” papar Ade.
Hadir dalam sosialisasi Kepala Dinkes Kota Bogor Rubaeah, dan perwakilan Bidang Litbang Kemenkes RI Nining Sulistiyowati beserta jajaran. (Andi)