![]() |
Joko Widodo - Jusuf Kalla |
Jakarta, Metrolima.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku terus berkomunikasi dengan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perkembangan kondisi di Tanah
Air. JK yakin Presiden Jokowi mengontrol dengan baik kondisi di
Indonesia, terutama perkembangan pencatutan nama Presiden dan Wapres dalam
proses perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
"Saya kira tentu presiden pasti mengontrolnya
dengan baik. Ya ini kan masalahnya bergulir saja kalau bicara tentang soal
Freeport itu. Apalagi masalah yang berkembang hari ini," kata JK di Hotel
New World, Makati, Manila, Filipina, Rabu (18/11) malam.
Menurut JK, dia dan Presiden Jokowi sudah sepakat
apabila ada unsur kriminal dalam pencatutan nama tersebut, maka persoalan bisa
diserahkan ke ranah hukum.
"Ya presiden dan saya itu sepakat bahwa hal-hal
yang apabila unsur kriminalnya itu harus dibawa ke ranah hukum. Karena kalau
kita tidak bawa ke ranah hukum itu artinya kita sendiri yang salah," kata
JK.
Adanya kekhawatiran apabila persoalan pencatutan nama
itu dibawa ke ranah hukum justru akan menimbulkan kegaduhan, JK berpikir
sebaliknya.
"Justru kalau kita tidak melaporkan ke hukum akan
menimbulkan kegaduhan. Karena orang banyak berspekulasi. Tapi kalau sudah jelas,
orang tidak berspekulasi lagi," ucap JK.
JK pun tidak khawatir apabila kasus pencatutan nama
Presiden dan Wakil Presiden dibawa ke ranah hukum, akan menyebabkan hubungan
antara eksekutif dan legislatif akan terganggu mengingat nama Setya Novanto sebagai
Ketua DPR disebut oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said
sebagai pelaku pencatutan nama Presiden dan Wapres.
"Oh enggak, ini kah masalah pribadi. Tidak ada
unsur-unsur kelembagaan di situ," tutup JK.(mrdk/ren/sri/mam/jat)