Preskom Freeport, James R. Moffett, Ketua DPR Setya Novanto dan Presiden Joko Widodo |
Jakarta, Metrolima.com - Presiden Joko Widodo sudah mencium hal aneh
dalam negosiasi antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia. Pada Selasa pagi,
6 Oktober lalu, Jokowi mengatakan ada pihak lain yang ingin bermain dalam
negosiasi tersebut. Hari itu, di Istana Negara, dia bertemu dengan Presiden
Komisaris Freeport-McMoRan, James R. Moffett, yang terbang dari Amerika Serikat
menggunakan jet pribadi.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menegur James. “Saya tahu
Anda bertemu dengan siapa. Itu (harus) distop. Urusan kamu hanya dengan saya
dan Sudirman (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral),” ujar pejabat Istana,
yang menirukan ucapan Jokowi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui ada sejumlah
pihak yang berupaya menjadi perantara atau middle man, yang
menjembatani pertemuan antara Presiden Jokowi dan pemimpin PT Freeport.
“Presiden menegaskan tak akan melalui siapa pun karena bisa langsung bertemu
dengan pemilik Freeport,” kata Pramono di kantor Presiden, kemarin.
Senin kemarin, Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Setya dituding mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham sebagai imbalan atas jasa memperpanjang kontrak PT Freeport. Dalam laporan itu, terungkap sedikitnya tiga kali Setya bertemu dengan pejabat Freeport di Jakarta pada Juni lalu.
Senin kemarin, Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Setya dituding mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham sebagai imbalan atas jasa memperpanjang kontrak PT Freeport. Dalam laporan itu, terungkap sedikitnya tiga kali Setya bertemu dengan pejabat Freeport di Jakarta pada Juni lalu.
Pada 8 Juni 2014, Setya bertemu petinggi Freeport di
Pacific Place, SCBD, Jakarta. Dalam pertemuan selama dua jam itu, Setya
menjanjikan perpanjangan kontrak Freeport di Papua. Setya dan pejabat Freeport
juga pernah bersua pada 25 Mei 2015. Ketika itu, Freeport mengeluhkan
berkurangnya luas area penambangan dari 213 ribu hektare menjadi 100 ribu
hektare.
Setya Novanto mengakui pernah bertemu dengan petinggi Freeport. “Beliau minta penjelasan dan minta tolong bagaimana perpanjangan kontrak bisa diberikan,” tuturnya. (tmpo/nanda/evan/jat)
Setya Novanto mengakui pernah bertemu dengan petinggi Freeport. “Beliau minta penjelasan dan minta tolong bagaimana perpanjangan kontrak bisa diberikan,” tuturnya. (tmpo/nanda/evan/jat)