Grup Musik Debu tampil di Al Kahfi Intercultural Fair |
Kebumen, tabloidmetrolima.com -
Grup musik Debu tampil di depan puluhan ribu jamaah pesantren tertua
Jawa Tengah, Alkahfi Somalangu Kebumen.
Lantunan khas Debu pun sontak membuat
para penonton berdiri bermaksud mengikuti irama khasnya, hingga kemudian pihak
panitia meminta para penonton agar tetap duduk di tempat masing-masing.
Saat sambutan memulai memainkan
alat musiknya, Debu mengaku sangat gembira bisa tampil di pesantren Alkahfi
yang menurutnya sebagai induk dari seluruh pesantren yang ada di Indonesia.
Terlebih bisa bersua dengan puluhan ribu jamaah pesantren paling bersejarah di
negeri ini.
“Kami sangat senang, jadi kami
akan tampilkan yang terbaik,” kata Debu saat akan memulai memainkan alat
musiknya di depan penonton yang merupakan jamaah dari pesantren Alkahfi
Somalangu, Kebumen, Minggu malam (29/05)
Debu tampil di pesantren Alkahfi
Somalangu melalui biaya Debu sendiri, sebagai wujud menghormati sejarah
pesantren tertua ini yang dinilainya tidak lelah dan terus eksis ikhlas
melayani umat dari generasi ke generasi. Pada kesempatan yang berbeda, salah
satu penonton, Fikri asal Wonosobo, Jawa Tengah mengaku gembira dengan
penampilan Debu.
Narasumber Fathul Mashkur, Hariqo Wibawa Satria dan Ahmad Baso |
“Debu melantunkan lagu dengan
membawa nilai-nilai historis. Tatkala saat ini banyak yang melupakan sejarah,
seperti anak lupa dengan kakeknya, namun penampilan Debu mengingatkan kita,”
papar Fikri.
Debu dalam penampilannya
merupakan penutup dari serangkaian acara Alkahfi Intercultural Fair yang
diselenggarakan oleh pesantren Alkahfi Somalangu Kebumen. Setelah pagi
sebelumnya tampil 9 (sembilan) budaya dari sembilan Negara, yang diikuti
diskusi outdoor yang diisi oleh Hariqo Wibawa Satria (Koordinator Relawan
Komunitas Peduli ASEAN), M. Fatkhul Maskur (Hubungan Internasional PP. GP.
ANSOR), dan Ahmad Baso (Penulis buku Islam Nusantara). Septika WD/Jat