Salah satu Bangunan sekolah yang hancur diterjang banjir |
Jambi, tabloidmetrolima.com - Ribuan siswa
tingkat Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Jambi telah mengikuti Ujian Sekolah (UN) , namun tak
semua sekolah siap. Ada sekolah yang terpaksa melakukan UN di lokasi lain yang
telah disiapkan karena terkendala bencana.
Sebelumnya
memang pihak terkait dalam hal ini Dinas
Pendidikan, telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan sejumlah rumah warga
untuk pelaksanaan UN SD. Hal ini dilakukan karena sejumlah sekolah tergenang
banjir sehingga tak layak dilakukan UN disekolah tersebut,Disdik melakukan
pemantauan higga H-1.
Meski
akhirnya beberapa sekolah yang sempat bersiap-siap diungsikan akhirnya bisa
normal karena banjir surut, namun masih ada beberapa sekolah yang harus UN
ditempat lain. Diantaranya di Merangin di Desa Pulau Lebar, Kecamatan Tabir
Barat, Kabupaten Merangin, satu sekolah harus menyelenggarakan UN di balai desa
pasalnya gedung sekolah sudah hanyut terbawa banjir.
Kabid
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin Jamaludin mengatakan tidak
hanya murid SD Pulau Lebar yang terimbas banjir, Sri Limau Kecamatan Tabir
Timur dua sekolah juga melaksanakan UN ungsian. Yakni kelas jauh SDN 208 dan
pecahan SDN 306, penyebabnya juga sama karena terimbas oleh banjir yang terjadi
sekitar kurang dari satu bulan lalu.
”Jadi
ujian kembali kesekolah induknya karena sekolah mereka kena banjir, tapi secara
umum tidak ada kendala,;’ujar Jamal. Ia mengatakan peserta UN tercatat sebanyak
7.500 orang lebih di Kabupaten Merangin mereka tersebar di 310 SDN, tiga SD
Islam terpadu (SDIT) serta 15 MIN/MIS.
Jamal
mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan semua UPTD Pendidikan, mereka sudah
melakukan evaluasi terakhir. Termasuk melakukan berbagai antisipasi terhadap
kemungkinan yang tidak diinginkan. Saya minta UPTD juga pantau cuaca, kalau
hujan terus dan rawan banjir, lakukan antisipasi cepat jangan sampai anak-anak
dak bisa atau terganggu ujiannya, kalau soal siap semua dikirim dari Jambi,:”tutupnya.
Zulkifli
warga Tabir Barat juga mengaku sedikit was-was, ia khawatir terjadi banjir
hingga mengacaukan UNyang kini diikuti oleh anak pertamanya. Soalnya hujan
terus setiap hari. Ini bikin khawatir takut banjir lagi dan ganggu ujian
anak,”ujarnya.
Distribusi
soal juga disesuaikan dengan jauh atau
dekatnya sekolah ke UPTD, untuk sekolah yang jauh dari UPTD maka soal
dititipkan kesekolah terdekat dari lokasi, sama seperti pada pelaksanaan UN
tingkat SMP dan SMA yang sudah lebih dulu dilaksanakan. Sul.B/Much/Ns.