Penutupan Kegiatan Try Out Bimbel Mata Air Foundation |
Jakarta, tabloidmetrolima.com - Sebanyak 3.500 pelajar dan santri di 56
kota/kabupaten mengikuti Try Out SBMPTN yang digelar oleh Mata Air Foundation.
Kegiatan ini, dikatakan Muhammad A Idris, Direktur Program Mata Air, merupakan
akhir dari pelaksanaan Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016. Rabu.(26/06/2016)
"Para pelajar dan satri ini
telah mengikuti program Intensif Camp selama satu setengah bulan di Pondok
Pesantren dibekali trik pengerjakan soal agar lulus Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sekaligus perkuat ilmu agama dan nasionalisme,"
katanya, (26/06)
Dikatakan, lokasi program
diantaranya Pesantren Asyidiqiyah 10 Cianjur, Pesantren Al Kamal Kunir Blitar,
Pesantren Al Hidayat Salaman Magelang, dll. Menurutnya, berbasis camp atau
penginapan di pesantren dimaksudkan untuk menciptakan suasana belajar
yang kondusif.
"Peserta berasal dari Sekolah
Menengah Atas (SMA) dapat kesempatan jadi santri dan peserta asal Madrasah bisa
memiliki etos untuk kuliah di PTN dengan jurusan yang kompetitif,"
tambahnya.
Harapannya, peserta yang telah
mengikuti tryout ini selain lulus, juga nantinya bisa melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi sesuai minat dan bakatnya seperti Informasi Teknologi,
Ekonomi, Hukum dan Kedokteran. Dijelaskan juga, pasa peserta merupakan
investasi untuk melahirkan generasi unggul yang berasal dari Pesantren.
"Menciptakan mahasiswa yang
berkualitas. Keilmuannya bagus, rasa nasionalisme dan wawasan kegamaannya dapat
diandalkan," tambahnya.
Ia juga menegaskan, Bimbel tahunan
yang dilaksanakan Mata Air disiapkan untuk Pelajar dan Santri pintar yang
kurang mampu ekonominya untuk di dampingi agar dapat masuk Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) jalur SBMPTN. Menurutnya, sudah ada 13.000 lebih alumni
Bimbel MataAir yang sudah didampingi hingga masuk Universitas.
“Hanya dengan pendidikan kita bisa
mengubah taraf hidup dan memutus mata rantai kemiskinan. Membuka akses
pendidikan yang di lakukan Mata Air adalah komitmen untuk mengurai kesenjangan
hidup masyarakat Indonesia.
“Do’anya agar para santri Lulus
SBMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidik Misi atau Scholarship lainnya,” pungkas
Muhammad A Idris. (SWD/Jat)