Pengadaan pakaian kerja lapangan PPSU |
Jakarta,
tabloidmetrolima.com - Penyerapan
anggaran tahun 2015 di Kelurahan Karet, Jakarta Selatan, diduga bermasalah.
Salah satunya pada pengadaan pakaian kerja lapangan.
Pada kegiatan kerja bakti terdapat
belanja pakaian kerja lapangan Rp.16.500.000,- pada Penanganan Sarana Prasarana
Umum tingkat Kelurahan (PPSU) terdapat belanja pakaian kerja lapangan Rp.94.886.000,-
dan belanja pakaian dinas lapangan Rp.17.600.000,- serta pengadaan topi
Rp.7.194.000,-.
“Dua jenis belanja tersebut diduga
bermasalah karena pakaian kerja yang dibeli berkualitas rendah dan diduga
rekanan yang diajak kerjasama merupakan kroni oknum staf kelurahan,” kata
sumber berinisial Ut, pekan lalu, di gedung Walikota Jakarta selatan.
“Penggunaan rekening untuk pakaian
pun menggunakan kode rekening yang berbeda padahal jenis pakaiannya sama,” kata
Ut. “Contohnya untuk wear pack, digunakan kode rekening pakaian kerja
lapangan, dan kode rekening pakaian dinas lapangan. Ini aneh.”
Ut menambahkan, untuk belanja topi
pun kelewat mahal karena kualitasnya rendah, warnanya pun mudah pudar dan
sobek.
Lurah Karet Joko Padmono ketika
dikonfirmasi, pekan lalu, mengatakan, pihaknya melakukan penyerapan sesuai
kebutuhan, dan tidak semua dipakai. “Kami pakai sesuai kebutuhan. Banyak
anggaran yang kami kembalikan,” katanya.
Saat ditanya tentang penyerapan
anggaran pakaian kerja lapangan, Joko memanggil Kasi Sapras tentang jenis
pakaian yang dibeli. Kasie Sapras terlihat gugup ketika memberi keterangan.
“Kita beli wear pack, pak,” kata Kasi Sapras.
Metro Lima News berusaha menanyakan
nama perusahaan penyedia pakaian dan topi kerja, namun Kasie Sapras tersebut
mengelak memberi jawaban, dengan alasan akan rapat. “Maaf saya harus rapat,”
katanya.(Pr/Gun)